Minggu lalu, empat investor melakukan upacara groundbreaking untuk berbagai fasilitas di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Groundbreaking ini dilakukan oleh empat investor: PT Intiland Development Tbk melalui PT Inti Kolaborasi Nusantara, PT Adiwarna Harapan Nusantara yang mengembangkan kawasan mixed-use; PT Bank Central Asia (BCA) Tbk yang membangun kantor di Nusantara; PT Hotel Papua Internasional yang akan membangun Swiss-Belhotel Nusantara; dan Royal Golden Eagle (RGE) Group yang akan membangun Nusantara International Convention Center dan Hotel.
Nilai investasi yang dilaporkan untuk acara groundbreaking ketujuh oleh keempat investor ini diperkirakan mencapai IDR 5,375 triliun. Angka investasi ini mencerminkan semangat kolaborasi dan keyakinan yang kuat dari berbagai pihak.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, mencatat bahwa groundbreaking ketujuh oleh keempat perusahaan ini berbeda dari yang sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penandatanganan perjanjian secara langsung, memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha.
Lebih lanjut, selain ekosistem yang terus berkembang seperti hotel dan perbankan, fasilitas lain seperti Convention Center dan Golf Course juga akan diperkenalkan, memperkaya kota sebagai "tempat tinggal, bekerja, belajar, dan bermain," katanya dalam pernyataan resmi pada hari Kamis (15 Agustus).
“Kami percaya pada potensi besar IKN Nusantara sebagai ibu kota masa depan Indonesia. Investasi kami dalam proyek ini merupakan komitmen jangka panjang untuk berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara, entitas yang mempersiapkan proyek-proyek PT Intiland Development Tbk di Nusantara.
Sementara itu, pembangunan IKN telah menarik banyak pengusaha dan pebisnis di Indonesia untuk berinvestasi di Kalimantan Timur, termasuk di kota-kota penyangga IKN, Balikpapan dan Samarinda. Misalnya, Agung Podomoro telah menyatakan kesiapan untuk menyambut pola baru dan migrasi penduduk ke Kalimantan Timur.
Hal ini dilakukan melalui pengembangan Borneo Bay Residences di Balikpapan dan The Premiere Hills di Samarinda. Dengan konsep "Living in Style," kedua kawasan ini diproyeksikan menjadi solusi untuk kebutuhan hunian dan investasi properti, terutama dalam menyambut kehadiran IKN.
“Agung Podomoro berkomitmen untuk memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan properti di Balikpapan dan Samarinda, yang diharapkan dapat mendukung kemajuan ekonomi regional sejalan dengan pola sosial baru setelah pendirian IKN,” jelas Agung Wirajaya, Direktur Pemasaran Korporat Agung Podomoro, dalam pernyataan resmi pada hari Minggu (18 Agustus).
Direktur Pemasaran Deputi Yenti Lokat menjelaskan bahwa peningkatan realisasi investasi di Kalimantan Timur memberikan peluang untuk memenuhi kebutuhan investasi properti di kawasan tersebut. “Saat ini, kami telah mengembangkan dua proyek properti di Kalimantan Timur, yaitu di Balikpapan dan Samarinda. Kedua proyek ini siap dan akan segera dihuni oleh pembeli,” ujarnya.
Pengamat properti dan Presiden Direktur Era Indonesia, Darmadi Darmawangsa, menjelaskan bahwa Kalimantan Timur memiliki prospek cerah untuk investasi properti dengan adanya IKN.
“Agung Podomoro telah berpikir ke depan dengan naluri bisnis yang tepat dan lihai dalam mengenali potensi wilayah terbaik di Indonesia. Balikpapan dan Samarinda adalah gerbang menuju IKN. Ini mendorong harga properti naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Kalimantan,” katanya.